Thursday, September 21, 2006

Bedanya apa? kebutuhan dan keinginan

Jujur saja, Keinginan adalah lawan terberat dalam hidup. Kesusahan, kesenangan muncul atas presepsi diri dan di awali oleh keinginan. Keinginan tak identik dengan kebutuhan.Terlalu sering kita, tak bisa membedakan mana yang menjadi keinginan dan pula kebutuhan. Sehingga yang akhirnya menanggung buah dari tidak bisa membedakan itu adalah diri kita sendiri.
Kebutuhan muncul sesuai dengan batasan yang telah di gariskan-Nya. Tak akan membuat kita lelah untuk memenuhinya, karena kebutuhan jelas ada garis finisnya, ada akhirnya. Saat di mana kebutuhan itu muncul, kita senantiasa berusaha memenuhinya sesuai dengan batasan yang ada, contoh ketika kita lapar, maka makan adalah pemenuhan atas kebutuhan itu. Makan ada batasnya yaitu saat kita kenyang. Lain hal dengan keinginan.
Keinginan muncul dari wujud ego/nafsu yang ada di diri kita. Sering tak mengenal batas. Tak selamanya buruk memang tapi juga tak jarang keinginan itulah yang mencelakakan diri kita. Contoh ketika kita ingin makan, pertanyaan yang sering muncul adalah makan apa? makan dengan apa? atau mungkin makan dengan siapa? dari pertanyaan itu, kemudian mendorong kita melakukan sesuatu untuk memenuhinya dengan segala daya upaya yang ada di diri kita. Berakhirkah itu bila sudah terpenuhi? rasanya tidak, hari ini makan dengan nasi goreng, nanti/besok makan dengan sate. Hari ini makan sendirian, nanti/besok makan dengan seseorang, dst..
tak ada akhir bukan, jika kita tidak menyadari kebutuhan akan makan tersebut.
Kebutuhan membuat kita maju, pun demikian dengan keinginan, membuat warna dalam hidup. Anugerah terbesar kita dari mahluk lain adalah Berfikir dan nafsu, disitu terletak adanya keinginan. Ketika kita sadar, bisa membedakan dan bisa mengendalikan keinginan, tak akan jadi lelah, tak akan jadi susah.
Benarkah begitu?

Friday, September 15, 2006

Bila bersama

Kebersamaan yang di ikat dengan ijab kabul merupakan impian sebagian orang. Proses pendewasaan seseorang akan di uji di kondisi itu. Sampai sejauh mana proses aktualisasi diri bisa membuat diri maju dan saling bahu membahu mencapai tujuan adalah taruhannya. Kadang berakhir bahagia hingga maut menjemput, tapi tak sedikit hanya hitungan hari jadi berantakan bergelimang marah, benci, sedih..
Kebersamaan itu menyenangkan, tapi ada konsekuensi atas kesenangan yang di inginkan. Saling mengerti atas perbedaan, saling memahami atas beda kemauan.
Kebersamaan menyempurnakan kita, mengisi bagian-bagian yang tak ada pada kita.
Menemukan jalan atas kebersamaan merupakan anugerah. percayakah?

Saturday, September 09, 2006

Arti seorang

Fitrahnya kita adalah membutuhkan keberadaan orang lain baik untuk sekedar memenuhi kebutuhan primer kita maupun kebutuhan batin. Yang terbaik adalah saat segala sesuatunya sesuai dengan keinginan kita. Tapi dalam perjalanannya setiap pribadi punya keinginan yang berbeda dan perbedaan itu tak jarang kadang merupakan sumber sebuah konflik yang akhirnya merugikan setiap kita.
Amarah, benci mewarnai perjalanan akan keberadaan kita di antara orang-orang sekitar kita. Tak sedikit waktu yang dibutuhkan, berhari-hari, minggu, bulan bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikan konflik itu, meredakan amarah itu, meredakan benci itu.
Akhirnya, pertanyaannya adalah maukah kita belajar menghargai perbedaan, menghargai sesuatu yang tidak kita sukai.
Tak harus kita memaksakan kehendak kita atas orang lain.

Dan percayalah andai setiap kita bisa saling menghargai, kehidupan ini akan jadi lebih indah