Tuesday, February 28, 2006

Ada atau tidak ada?

Kita tak pernah berhenti berhintung , mulai dari angka, umur, uang, jasa, dan lain-lain. Hitungan yang paling sering kita lakukan secara tak sadar ataupun sadar, diantaranya adalah apa yang telah kita dapatkan, apa yang telah lingkungan berikan ke kita, apa yang telah orang beri ke kita...
Jarang diantara kita menghitung apa yang telah kita berikan ke lingkungan kita, ke orang di sekitar kita. Pa lagi mungkin kita melakukan sesuatu yang baik untuk sekitar, tanpa harus berhitung, rasanya tambah jarang.
pertanyaan yang sering mungcul akibat keberadaan dan perbuataan kita, apakah keberadaan kita sangat disukai, dibutuhkan, harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan ataukah justru keberadaan kita sangat merugikan dan ketiadaannya sangat diharapkan karena menguntungkan???

Friday, February 24, 2006

catatan yang tercecer

seharusnya aku tak lagi membaca episode itu terus-menerus, hanya akan membuatku berkeinginan sesuatu yang bukan hakku
seharusnya aku tak terus-menerus menoleh kebelakang, karena tak akan lagi ku lewati jalan itu..
aku harus terus membaca dan mencermati episode berikutnya yang tentunya belum tahu endingnya seperti apa
aku harus terus menatap kedepan karena itu yang akan dijalani, walau berjalan kedepan belum tentu menyenangkan
disini aku perih, aku terluka, aku payah menghadapi kenyataan bahwa episode ini tidak menyenangkan, ngambang, tergantung
dijalan ini aku terpisah dari apa yang membuatku mampu berjalan, yang menemaniku, yang mengiringiku.
aku lelah memikirkan semuanya, menimbang-nimbang langkah kedepan
aku kadang tak yakin
pula juga hilang kemampuan untuk berlogika
aku hanya merasa yakin semuanya berpulang padaku
pertanyaannya dari aku juga jawabnya

Wednesday, February 22, 2006

Saat terhempas

meniadakan kesedihan
menepikan perih ini
tak akan menutup episode lama
juga tak akan membuka cerita baru
lara harus diakui
duka berani untuk digambarkan
terceritakan mungkin
tapi tidak untuk membuat berhenti
diam berarti kehancuran
mundur akan musnah
maka maju jadi keharusan
pilihan adalah nafas
sikap tak memilih adalah pilihan
tetap diam, mundur atau maju
berpulang pada diri
berpulang pada kemauan
terus meratapi adalah kesia-siaan
menengok kebelakang cukup sekedar bekal
bukan untuk putar ulang apalagi di ulangi
esok yang sama seperti sekarang hanyalah rasa
kemarin, kini, esok merupakan puzzle yang berbeda
satu kesatuan mungkin tapi tak akan sama
baik sungguh bila sempurna hari ini lebih dari kemarin
dan besok lebih sempurna dari hari ini
karena itu tanda jiwa yang hidup

Friday, February 17, 2006

Gagal karena tak ada ilmu

Meneruskan langkah untuk mencapai sesuatu yang lebih baik, sangat kita inginkan. Itulah fitrah kita. Tak akan pernah berhenti kita di satu titik sampai pada akhirnya meregang nyawa (mati). Segala sesuatunya akan mudah dicapai bila ada jalan, ada kemauan juga kita mengetahui ilmunya.
Sungguh andai ada jalan juga kemauan ada, tapi bila tak memiliki ilmu/pengetahuan, hasil tak maksimal yang di dapat atau bahkan gagal mungkin yang terjadi. ilmu? sampai kapan kita harus mencari?? sampai mati, sampai kita tidak bisa lagi berfikir.

Tuesday, February 14, 2006

Mari menabrak pagar *

Hari ini untuk kali yang kesekian membaca tulisan mas M Arief Budiman yang berjudul the creativity is out there. Terus terang bisa memahaminya adalah anugerah, doakan saja..

Nyata sungguh, musuh terbesar diri kita adalah kita sendiri.Keyakinan akan sesuatu, niat kita akan sesuatu, atau mimpi kita akan sesuatu, sangat jelas tidak cukup tanpa keberanian di diri untuk mempertahankan, untuk untuk melaksanakan atau untuk mewujudkan. Banyak kejadian di diri kita karena khawatir akan sesuatu hingga kita tak berani mempertahankan prinsip, hingga kita tak berani melaksanakan niat, hingga kita tak berani mewujudkan mimpi.
Meminjam kata Mas Arief, "mari menabrak pagar" adalah hal yang perlu dilakukan jika kita ingin maju, ingin berkembang. Sungguh amat sangat tidak bersyukurnya kita kepada Allah atas karunia akal dan anugerah berfikir, jika kita tidak ada kemauan untuk maju, untuk berkembang.

Saturday, February 11, 2006

Bertanyakah

Benarkah bertanya lebih mudah dari pada menjawab? ataukah memang sudah takdir di diri, bahwa kita akan terus bertanya, tentang apapun.. bagaimanapun atau pun pun yang lainnya...

Suatu ketika tak disangka ada pertanyaan muncul dari seorang teman, hendak apakah yang kamu lakukan ketika valentine tiba? waduh... jawabnya apa ya..
terus terang sebagai insan yang berasal dari pelosok, untuk valentine saja sih sering mendengar, namun sampai sejauh ini makna valentine itu sendiri apa, rasanya ndak pernah jelas. Banyak artikel, tak sedikit juga media tulis dan elektronik membahas, tetap saja diri ini tak ingin memahami. hah...

Pertanyaanpun muncul, mengertikah mereka yang merayakannya, yang menunggunya hingga mengorbankan waktu, biaya, juga fikiran??? apakah harus menunggu hari itu untuk merayakannya, untuk mengungkapkan perasaan sayang?
bah..

kadang lucu kita, melakukan sesuatu yang tak kita fahami makna, juga tak jarang akibat baiknya tak ada. Sering kita melakukan sesuatu hanya karena orang lain melakukannya. ikut manut yang juntrungannya ndak jelas.
maukah seperti itu, tanpa pernah tau maknanya tapi melakukan tindaknya.
rasanya koq seperti menyia-nyia kan anugrah Allah ya.. kita di beri akal, di anugerahi bisa berfikir tapi tak menggunakannya untuk memahami apa yang kita sendiri lakukan

ah sudahlah.. :(

Thursday, February 09, 2006

hal remeh mungkin juga sepele

Percayakah, apapun yang kita lakukan, apapun yang kita kerjakan, muaranya, akibatnya untuk diri kita juga...
Hal-hal kecil yang kita lakukan yang kadang kita anggap sepele alias remeh, tanpa di sadari ternyata merupakan cerminan perilaku kita.
Contohnya pola perilaku perokok (sumber e-psikologi.com)
Mereka yang merokok di ruang publik,
Kelompok homogen (sesama perokok); Umumya masih menghargai orang lain, karena itu
mereka menempatkan diri di smoking area.
Kelompok heterogen (merokok ditengah orang lain yang tidak merokok); Tergolong sebagai
orang yang tidak berperasaan, kurang etis dan tidak mempunyai tata krama. Bertindak kurang
terpuji, tercela dan kurang sopan, dan secara tersamar mereka tega menyebar “racun” pada
orang lain yang tidak bersalah.
Merokok di tempat bersifat pribadi
kantor atau kamar tidur pribadi; tergolong individu yang kurang menjaga kebersihan diri,
penuh dengan rasa gellisah yang mencekam
toilet; tergolong orang suka berfantasi.

Berpulang pada diri kita hendak menunjukkan apakah kita. kita berani berbuat, tidak seketika mungkin akibatnya yang diterima, namun tampaknya kita harus percaya akibatnya pasti akan kita rasakan. contoh untuk perokok, berani merokok, bersiaplah bahwa kesehatan yang jadi taruhan...

Wednesday, February 08, 2006

sambil lalu

Pernahkah kita puas akan sesuatu? jawabnya pasti beragam, yang pasti ketika di diri kita menjawab puas akan sesuatu, maka sesuatu yang lainnya akan muncul menunggu untuk di penuhi bukan ?? ... hingga kapan... ???
mendengar obrolan teman-teman, tergelitik akhirnya untuk berkomentar. Apakah yang dicari ketika berjubel-jubel mengantri pendaftaran cpns hingga berpanas-panasan, sampai tak sedikit yang jatuh pingsan? Akankah dengan pengorbanan yang segitu banyaknya bakal menjanjikan kehidupan yang layak?? jawabnya pasti berpulang pada pribadi dengan sudut pandang yang berbeda. Yang jelas doakan saja... dan baik sangka...

Tuesday, February 07, 2006

langkah awal

mengenal blog dari seorang teman dimulai membaca keluarga nugraha, trus liat punya bang enda sampe herman saksono, da banyak hal baru yang selama ini ternyata terlewat. Asik itu yang dirasa. Rasanya jadi ada yang terlewat jikalau sehari saja tidak melihat komen atau tanggapan tentang "sesuatu" yang dimuat di blog.
latahkah atau terkena efouria, entahlah...
Yang jelas mencoba membuat sebuah blog adalah sarana belajar, sarana menyampaikan juga menyikapi apa yang di dengar di lihat di rasa.